Sebuah penantian yang sangat panjang. Aku memiliki seorang kaka laki-laki yang menderita gangguan mental (baru depresi ringan). Kakak ku ini sakit dari aku SMP kelas 3, 8 tahun berlalu.Kakak ku orang yang pintar dan rajin, aku sangat menyayangkan dengan kondisi dia saat ini. Tidak terurus. Terlebih setelah mama meninggal, semakin buruk keadaannya. Masa depannya pun hancur. Aku dan keluar ku sangat berupaya untuk melihat kesembuhannya. Aku dan keluarga sempat putus asa dengan keadaan kakak ku ini. Begitu menyedihkan.
Sampai suatu kali rumah yang di tempati kakak ku harus dijual, dan dia harus keluar dari rumah itu. Kakak ku pun di masukan ke panti rehabilitasi. Satu sisi aku meragukan di bawa kesana dan aku merasa kasihan, seperti di asingkan. 2 minggu berlalu setelah dia di masukkan ke panti rehab. Aku sungguh terkejut, dia bisa menyapa aku dan bisa di ajak ngobrol. Keadaannya pun jauh sangat lebih lebih baik. Aku senang dan terharu. Sampai akhirnya dokter bilang bisa di bawa pulang, hanya butuh terapi obat.
Akhirnya kakak ku di bawa pulang kerumah kakak ku yang pertama. Waw.. dari kejadian ini keluar ku semakin sering kumpul dan belajar kalau kaka ku paling penting butuh seorang konselor dan kasih sayang keluarga. Penantian ku terjawab selma 8 tahun, walaupun belum sembuh total, aku mengucap syukur atas perkembangan ini.
Banyak hal yang aku ambil dari kejadian ini. Kita butuh IMAN dan DOA. Ketika kita minta sesuatu berdoalah dan belajar beriman. Walaupun kenyataannya sebenarnya sulit ataupun sepertinya mustahil. Teruslah beriman dan berharap. Janji Tuhan ga akan kembali sia-sia. JanjiNya ya dan amin. Jika kita saat ini masih bergumul dengan masalah hidup kita, keluarga ataupun pelayanan. Teruslah berdoa dan mempunyai iman. Sampai Tuhan menggenapiNya.
Untuk orang-orang yang aku kasihi....