Siapa yang tidak tau dengan burung satu ini, Rajawali. Aku rasa setiap orang tau burung rajawali. Saat ini aku mau membahas mengenai burung rajawali dalam mendidik anak-anaknya...
Burung rajawali adalah
burung yang menarik. Peneliti pernah mengamati bagaimana cara burung
rajawali membangun sarangnnya. Akhirnya ditahui bahwa: Pada saat ia membuat
sarang, maka ia mencari tempat yang paling tinggi. Burung rajawali mencari
tebing yang tinggi, pohon yang paling tinggi hingga menara-menara yang tinggi.
Setelah mendapatkan tempat yang menurutnya cocok, burung rajawali pertama kali
akan mengumpulkan ranting-ranting yang cukup tajam dan benda-benda apapun yang
cukup tajam atau runcing yang tampaknya tidak cocok untuk sebuah sarang
anak burung yang nyaman. Setelah sarang burung yang tajam itu sudah jadi cukup
kokoh untuk ditinggali, maka burung rajawali akan mengumpulkan ranting-ranting
lunak dan dedaunan kering menaruhnya di atas sarangnya yang tajam-tajam
tersebut, sehingga sarang tersebut tidak terasa tajam lagi untuk ditinggali.
Maka jadilah sarang yang cukup nyaman bagi pasangan burung rajawali.
Pada saat burung rajawali
hendak bertelur maka rajawali dewasa akan “mendekorasi” kembali sarangnya agar lebih
nyaman untuk menyambut anak rajawali yang akan menetas. Burung rajawali akan
mengambil bulu-bulu halus dan kulit binatang berbulu tebal dari mangsanya untuk
diletakkan diatas sarangnya. Dan terakhir – dan mungkin hal yang paling
mengherankan dari burung rajawali – adalah burung rajawali akan mencabuti
bulu-bulu halus mereka dan menaruhnya di lapisan paling atas pada sarangnya,
sehingga menghasilkan sarang yang sangat empuk, lembut dan hangat sehingga
telur-telur mereka dapat dierami dengan keadaan yang sangat baik. Ketika tiba
waktunya telur-telur burung itu menetas, induknya dengan tekun mengasuh dan
memberi makan anak-anaknya. Anak-anak burung rajawali tinggal di sarang yang
sangat nyaman.
Akan tetapi, anak-anak
rajawali ini tidak ditakdirkan untuk terus tinggal di sarang yang nyaman
tersebut. Setelah induknya melihat bahwa anak-anaknya sudah dewasa, maka itu
berarti sudah saatnya pula untuk anak-anaknya tersebut
meninggalkan sarangnya yang nyaman itu. Untuk membuat anak-anaknya keluar dari
sarang yang nyaman itu maka burung rajawali mendorong-dorong anaknya keluar
dari sarang supaya mau belajar terbang. Tetapi biasanya anak-anak burung
rajawali tersebut tidak mau beranjak dari sarangnya, sebab mereka lebih nyaman
berada dalam sarang. Maka, dengan cakarnya yang kuat, burung rajawali itu mulai
mencabuti dan mengobrak-abrik lapisan atas dari sarangnya dan mulai membuang
bulu-bulu halus sarang itu. Kemudian burung rajawali juga mulai mencabuti
dedaunan kering dan membuangnya sehingga disarang itu hanya tertinggal
ranting-ranting tajam dan kayu-kayu tajam saja. Bentuknya masih sama seperti
sarang burung, namun keadaannya sungguh berbeda, sangat tidak nyaman untuk
ditinggali. Keadaan ini akhirnya membuat anak-anak rajawali tidak nyaman lagi
berada di dalam sarangnya, sehingga mereka berusahan keluar untuk pergi kemana
saja.
Ketika anak burung Rajawali belajar terbang, ada yang tersungkur ke tanah atau tersangkut di dahan-dahan pohon. Dari kejauhan sang induk memperhatikan anak rajawali. Ketika ada yang anaknya akan jatuh dia dengan siap siaga terbang dan membentangkan sayapnya, agar anaknya jatuh di kepakan sayapnya. Ada pula yang dibiarkannya tersungkur ketanah. Itu semua dia lakukan agar anaknya berlatih terus untuk dapat terbang.
Kelihatannya apa yang
diperbuat induk rajawali tersebut memang kejam, tetapi memang itulah akan
dilakukan semua induk rajawali terhadap anak-anaknya. Sang induk melakukan itu
semua agar anak-anaknya tidak terikat dengan kenyamanan dan mulai melatih
mereka mengenal dunia luar. Anak-anak rajawali hanya akan bisa diajarkan
hal-hal besar jika mereka berada di luar sarangnya yang nyaman. Mereka akan
diajarkan terbang, mencari makan, mencari tempat untuk bersarang hingga cara
untuk bertahan hidup. Tindakan induk rajawali yang kejam bertujuan agar
anak-anaknya dapat hidup mandiri dan tidak gampangan.
Pelajaran yang amat sangat berharga. Setiap kita mungkin Tuhan ijinkan jatuh samapi berkali-kali ataupun Tuhan ijinkan kita mengalami badai kehidupan. Itu Tuhan ijinkan untuk membawa kita nail 1 level lebih tinggi dan membawa kita semakin kuat didalam Dia.
Pelajaran yang amat sangat berharga. Setiap kita mungkin Tuhan ijinkan jatuh samapi berkali-kali ataupun Tuhan ijinkan kita mengalami badai kehidupan. Itu Tuhan ijinkan untuk membawa kita nail 1 level lebih tinggi dan membawa kita semakin kuat didalam Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar