Rabu, November 20, 2013

BELAJAR DARI BURUNG RAJAWALI

Siapa yang tidak tau dengan burung satu ini, Rajawali. Aku rasa setiap orang tau burung rajawali. Saat ini aku mau membahas mengenai burung rajawali dalam mendidik anak-anaknya...

Burung rajawali adalah burung yang menarik. Peneliti pernah mengamati bagaimana cara burung rajawali membangun sarangnnya. Akhirnya ditahui bahwa: Pada saat ia membuat sarang, maka ia mencari tempat yang paling tinggi. Burung rajawali mencari tebing yang tinggi, pohon yang paling tinggi hingga menara-menara yang tinggi. Setelah mendapatkan tempat yang menurutnya cocok, burung rajawali pertama kali akan mengumpulkan ranting-ranting yang cukup tajam dan benda-benda apapun yang cukup tajam  atau runcing yang tampaknya tidak cocok untuk sebuah sarang anak burung yang nyaman. Setelah sarang burung yang tajam itu sudah jadi cukup kokoh untuk ditinggali, maka burung rajawali akan mengumpulkan ranting-ranting lunak dan dedaunan kering menaruhnya di atas sarangnya yang tajam-tajam tersebut, sehingga sarang tersebut tidak terasa tajam lagi untuk ditinggali. Maka jadilah sarang yang cukup nyaman bagi pasangan burung rajawali.

Pada saat burung rajawali hendak bertelur maka rajawali dewasa akan “mendekorasi” kembali sarangnya agar lebih nyaman untuk menyambut anak rajawali yang akan menetas. Burung rajawali akan mengambil bulu-bulu halus dan kulit binatang berbulu tebal dari mangsanya untuk diletakkan diatas sarangnya. Dan terakhir – dan mungkin hal yang paling mengherankan dari burung rajawali – adalah burung rajawali akan mencabuti bulu-bulu halus mereka dan menaruhnya di lapisan paling atas pada sarangnya, sehingga menghasilkan sarang yang sangat empuk, lembut dan hangat sehingga telur-telur mereka dapat dierami dengan keadaan yang sangat baik. Ketika tiba waktunya telur-telur burung itu menetas, induknya dengan tekun mengasuh dan memberi makan anak-anaknya. Anak-anak burung rajawali tinggal di sarang yang sangat nyaman.

Akan tetapi, anak-anak rajawali ini tidak ditakdirkan untuk terus tinggal di sarang yang nyaman tersebut. Setelah induknya melihat bahwa anak-anaknya sudah dewasa, maka itu berarti sudah saatnya pula untuk anak-anaknya tersebut meninggalkan sarangnya yang nyaman itu. Untuk membuat anak-anaknya keluar dari sarang yang nyaman itu maka burung rajawali mendorong-dorong anaknya keluar dari sarang supaya mau belajar terbang. Tetapi biasanya anak-anak burung rajawali tersebut tidak mau beranjak dari sarangnya, sebab mereka lebih nyaman berada dalam sarang. Maka, dengan cakarnya yang kuat, burung rajawali itu mulai mencabuti dan mengobrak-abrik lapisan atas dari sarangnya dan mulai membuang bulu-bulu halus sarang itu. Kemudian burung rajawali juga mulai mencabuti dedaunan kering dan membuangnya sehingga disarang itu hanya tertinggal ranting-ranting tajam dan kayu-kayu tajam saja. Bentuknya masih sama seperti sarang burung, namun keadaannya sungguh berbeda, sangat tidak nyaman untuk ditinggali. Keadaan ini akhirnya membuat anak-anak rajawali tidak nyaman lagi berada di dalam sarangnya, sehingga mereka berusahan keluar untuk pergi kemana saja. 

Ketika anak burung Rajawali belajar terbang, ada yang tersungkur ke tanah atau tersangkut di dahan-dahan pohon. Dari kejauhan sang induk memperhatikan anak rajawali. Ketika ada yang anaknya akan jatuh dia dengan siap siaga terbang dan membentangkan sayapnya, agar anaknya jatuh di kepakan sayapnya. Ada pula yang dibiarkannya tersungkur ketanah. Itu semua dia lakukan agar anaknya berlatih terus untuk dapat terbang. 

Kelihatannya apa yang diperbuat induk rajawali tersebut memang kejam, tetapi memang itulah akan dilakukan semua induk rajawali terhadap anak-anaknya. Sang induk melakukan itu semua agar anak-anaknya tidak terikat dengan kenyamanan dan mulai melatih mereka mengenal dunia luar. Anak-anak rajawali hanya akan bisa diajarkan hal-hal besar jika mereka berada di luar sarangnya yang nyaman. Mereka akan diajarkan terbang, mencari makan, mencari tempat untuk bersarang hingga cara untuk bertahan hidup. Tindakan induk rajawali yang kejam bertujuan agar anak-anaknya dapat hidup mandiri dan tidak gampangan.


Pelajaran yang amat sangat berharga. Setiap kita mungkin Tuhan ijinkan jatuh samapi berkali-kali ataupun Tuhan ijinkan kita mengalami badai kehidupan. Itu Tuhan ijinkan untuk membawa kita nail 1 level lebih tinggi dan membawa kita semakin kuat didalam Dia.