Rabu, Mei 28, 2008

Tips Pacaran Pemuda-Pemudi Kristen

Tidak heran bahwa untuk mencapai tujuan yang agung, orang-orang Kristen bergaul dan berpacaran secara berbeda dengan orang-orang non-Kristen. Pacaran bagi orang Kristen ditandai dengan:

1. Proses Peralihan dari "Subjective Love" ke "Objective Love."
"Subjective love" sebenarnya tidak berbeda daripada manipulative love yaitu "kasih dan pemberian yang diberikan untuk memanipulir orang yang menerima". Pemberian yang dipaksakan sesuai dengan kemauan dan tugas dari si pemberi dan tidak memperhitungkan akan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh si penerima. Sesuai dengan "sinful nature"nya setiap anak kecil telah belajar mengembangkan "subjective love". Dan "subjective love" ini tidak dapat menjadi dasar pernikahan. Pacaran adalah saat yang tepat untuk mematikan sinful nature tsb, dan mengubah kecenderungan "subjective love" menjadi "objective love". Yaitu memberi sesuai dengan apa yang baik yang betul-betul dibutuhkan si penerima.

2. Proses Peralihan dari "Envious Love" ke "Jealous Love."
"Envious" sering diterjemahkan sama dengan "jealous" yaitu cemburu. Padahal "envious" mempunyai pengertian yang berbeda. "Envious" adalah kecemburuan yang negatif yang ingin mengambil dan merebut apa yang tidak menjadi haknya. Sedangkan "jealous" adalah kecemburuan yang positif yang menuntut apa yang memang menjadi hak dan miliknya. Tidak heran, kalau Alkitab sering menyaksikan Allah sebagai Allah yang "jealous", yang cemburu (misal: 20:5). Israel milik-Nya umat tebusan-Nya. Kalau Israel menyembah berhala atau lebih mempercayai bangsa-bangsa kafir sebagai pelindungnya, Allah cemburu dan akan merebut Israel kembali kepada-Nya.Begitu pula dengan pergaulan pemuda-pemudi. Pacaran muda-mudi Kristen harus ditandai dengan "jealous love". Mereka tidak boleh menuntut "sesuatu" yang bukan atau belum menjadi haknya (seperti: hubungan seksual, wewenang mengatur kehidupannya, dsb). Tetapi mereka harus menuntut apa yang memang menjadi haknya, seperti kesempatan untuk dialog, pelayanan ibadah pada Allah dalam Tuhan Yesus, dsb.

3. Proses Peralihan dari "Romantic Love" ke "Real Love."
"Romantic love" adalah kasih yang tidak realistis, kasih dalam alam mimpi yang didasarkan pada pengertian yang keliru bahwa "kehidupan ini manis semata-mata" . Muda-mudi yang berpacaran biasanya terjerat pada "romantic love". Mereka semata-mata menikmati hidup sepuas-puasnya tanpa coba mempertanyakan realitanya, misal:

* apakah kata-kata dan janji-janjinya dapat dipercaya?
* apakah dia memang orang yang begitu sabar, "caring", penuh tanggung jawab seperti yang selama ini ditampilkan?
* apakah realita hidup akan seperti ini terus (penuh cumbu-rayu, rekreasi, jalan-jalan, cari hiburan)?

Pacaran adalah persiapan pernikahan, oleh karena itu pacaran Kristen tidak mengenal "dimabuk cinta". Pacaran Kristen boleh dinikmati tetapi harus berpegang pada hal-hal yang realistis.

4. Proses Peralihan dari "Activity Center" ke "Dialog Center."
Pacaran dari orang-orang non-Kristen hampir selalu "activity- center". Isi dan pusat dari pacaran tidak lain daripada aktivitas (nonton, jalan-jalan, duduk berdampingan, cari tempat rekreasi, dsb.), sehingga pacaran 10 tahun pun tetap merupakan 2 pribadi yang saling tidak mengenal. Sedangkan pacaran orang-orang Kristen berbeda. Sekali lagi orang-orang Kristen juga boleh berekreasi dsb, tetapi "center"nya (isi dan pusatnya) bukan pada rekreasi itu sendiri, tapi pada dialog yaitu interaksi antara dua pribadi secara utuh (Martin Buber, "I and Thou", by Walter Kauffmann, Charles Scribner's Sons, NY: 1970), sehingga hasilnya suatu pengenalan yang benar dan mendalam.

5. Proses Peralihan dari "Sexual Oriented" ke "Personal Oriented."
Pacaran orang Kristen bukanlah saat untuk melatih dan melampiaskan kebutuhan seksual. Orientasi dari kedua insan tsb, bukanlah pada hal-hal seksual, tapi sekali lagi (seperti telah disebutkan dalam no. 4) pada pengenalan pribadi yang mendalam. Jadi, masa pacaran tidak lain daripada masa persiapan pernikahan. Oleh karena itu pengenalan pribadi yang mendalam adalah "keharusan". Melalui dialog, kita akan mengenal beberapa hal yang sangat primer sebagai dasar pertimbangan apakah pacaran akan diteruskan atau putus sampai disini. Beberapa hal yang primer tsb, antara lain:

a. Imannya.
Apakah sebagai orang Kristen dia betul-betul sudah dilahirkan kembali (Yoh 3:3), mempunyai rasa takut akan Tuhan (Amsal 1:7) lebih daripada ketakutannya pada manusia, sehingga di tempat- tempat yang tersembunyi dari mata manusia sekalipun ia tetap takut berbuat dosa. Apakah ia mempunyai kehausan akan kebenaran Allah dan menjunjung tinggi hal-hal rohani?
b. Kematangan Pribadinya.
Apakah ia dapat menyelesaikan konflik-konflik dalam hidupnya dengan cara yang baik? Dapat bergaul dan menghormati orang-orang tua? Apakah ia menghargai pendapat orang lain?
c. Temperamennya.
Apakah ia dapat menerima dan memberi kasih secara sehat? Dapat menempatkan diri dalam lingkungan yang baru bahkan sanggup membina komunikasi dengan mereka? Apakah emosinya cukup stabil?
d. Tanggung-jawabnya.
Apakah dia secara konsisten dapat menunjukkan tanggung-jawabnya, baik dalam studi, pekerjaan, uang, seks, dsb.?

Kegagalan dialog akan menutup kemungkinan mengenali hal-hal yang primer di atas. Dan pacaran 10 tahun sekalipun belum mempersiapkan mereka memasuki phase pernikahan. Kegagalan dalam dialog biasanya ditandai dengan pemikiran- pemikiran:

1. Saya takut bertengkar dengan dia, takut menanyakan hal-hal yang dia tidak sukai.
2. Setiap kali bertemu kami selalu mencari acara keluar ... atau kami ingin selalu bercumbuan saja.
3. Saya rasa "dia akan meninggalkan saya" kalau saya menuntut kebenaran yang saya yakini. Saya takut ditinggalkan.
4. Saya tidak keberatan atas kebiasaannya, wataknya bahkan jalan pikirannya asalkan dia tetap mencintai saya, dsb.
God bless…

Ditulis Oleh Pdp. Lukman Wijaya
Diedit dan dipublikasikan oleh Timotius Yuvindro

Sabtu, Mei 17, 2008

-LagU-

DI TAMAN YANG INDAH

Di taman yang indah
Ku tempatkan diri mu
Kekasih ku pujaan hati ku
Disini ku beri cintaku sejati
Yang tak pernah kau temui

Segala-galanya kan ku berikan kepada mu
Apa yang tak akan pernah
Engkau bayangkan seumur hidup mu

Ooohhh.. cinta hanya karna cinta..
Tiada yang lain selain diri mu dihati ku
Dan tak akan pernah ku lepas dari sissi ku
Di taman yang indah ku cintai engkau kasih ku..

Sabtu, Mei 10, 2008

CoCa-CoLa DaLam RenUnGan

Coca Cola dalam renungan (Sudah tepatkah keberadaan kita sekarang?)

Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng coca cola pertama diturunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dandijual dengan harga Rp. 7.500.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana . Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.

Sekarang, pertanyaannya adalah : Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama,diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama ?

Lingkungan kita mencerminkan harga Anda. Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP. Apabila kita berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri kita, maka kita akan menjadi cemerlang. Tapi bila kita berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan diri kita, maka kita akan menjadi kerdil.

Rumus : (Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yangberbeda = NILAI YANG BERBEDA

Rabu, Mei 07, 2008

Apa kata TUHAN..???

''APAKAH ENGKAU MENCINTAI AKU ?'' Suatu pagi, aku terbangun untuk melihat matahari terbit..ah ciptaan Tuhan memang begitu indah! sambil menyaksikan semua ini, aku memuji-muji Tuhan atas karyaNya yang begitu indah.

Saat aku terduduk di situ, aku merasakan kehadiran Allah, Tuhanku Yesus Kristus datang kepadaku dan bertanya, '' Apakah engkau mencintai Aku?'' aku menjawab, '' Tentu saja, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamatku !'' kemudian Ia bertanya, '' Sekiranya tubuhmu cacat,apakah engkau akan tetap mencintai Aku?''. Aku tertegun dan melihat kedua kaki dan tanganku, ah alangkah sulitnya hidup ini, dengan tubuh yang cacat! tetapi aku menjawab, '' Tuhanku, jika aku cacat akan sangat susah bagiku, tetapi aku akan tetap mencintai Engkau.'' Kemudian Tuhan Yesus bertanya, '' Sekiranya matamu tidak dapat melihat, apakah engkau akan tetap bersyukur atas segala ciptaanKu?'' . Secara tiba-tiba aku terbayang orang-orang tuna netra di seluruh dunia dan bagaimana mereka tetap memuji dan bersyukur atas segala ciptaan Tuhan.jadi aku menjawab , '' Alangkah sulitnya jika aku tidak dapat melihat Tuhanku, tetapi aku tetap bersyukur atas segala ciptaanMu.'' Kemudian Tuhan Yesus berkata, '' Sekiranya engkau tidak dapat mendengar, apakah engkau tetap setia kepada setiap firmanKu?'' Lalu aku berfikir, bagaimana mungkin aku mendengarkan Firman Allah jika aku tuli? tetapi kemudian aku tersentak, dan menyadari bahwa aku perlu mendengar Firman Allah dengan hati, bukan dengan telinga saja. Maka aku menjawab, '' Alangkah sulitnya Tuhan, jika aku tuli, tetapi aku akan tetap mendengar segala FirmanMu.'' Kemudian Tuhan Yesus bertanya, '' Sekiranya engkau tidak dapat berkata-kata dalam hidupmu, apakah engkau akan tetap memuji namaKu?'' Bagaimana mungkin aku menyampaikan puji-pujian tanpa suara? Tetapi akupun sadar bahwa Tuhan ingin puji-pujian itu berasal dari hatiku yg paling dalam dan dari seluruh ketulusan jiwaku. Maka aku menjawab, '' Alangkah sulitnya Tuhan, jika aku tidak dapat berkata-kata, tetapi aku akan tetap bernyanyi di dalam hatiku, memuji dan bersyukur padaMu.'' Kemudian Tuhan Yesus kembali bertanya, ''Apakah engkau mencintai Aku?'' dengan penuh keyakinan aku menjawab, ''Ya Tuhanku,aku mencintai Engkau karena Engkau Allah Yang Maha Kuasa!'' aku pikir, aku telah menjawab pertanyaan Tuhanku dengan baik...

Kemudian Tuhan Yesus menjawab, ''Lalu, mengapa engkau tetap berbuat dosa? mengapa engkau menjauh dariKu disaat-saat kesukacitaanmu? dan engkau mencari-cari Aku dalam seruan doa-doamu disaat kesusahanmu?" aku tidak dapat menjawab, hanya airmata yang mulai mengalir. Kemudian Tuhan Yesus melanjutkan, '' Mengapa engkau hanya bernyanyi memujiKu disaat kebaktian dan retretmu? mengapa engkau mancari-cari Aku hanya saat beribadah? mengapa engkau meminta-minta terus hanya untuk kepuasan dirimu sendiri? mengapa engkau meminta-minta padaKu tanpa kesetiaan?'' air mataku terus mengalir.. ''Mengapa engkau tidak menyampaikan FirmanKu kepada semua orang? mengapa engkau mencari-cari alasan saat Aku memberikanmu kesempatan untuk memuliakan NamaKu?'' aku mencoba menjawab. Tetapi tidak ada yang dapat aku katakan.. ''Engkau telah Kuberkati dengan hidup. Aku menciptakanmu bukan untuk menyia-nyiakan pemberianKu itu. Aku telah memberkatimu dengan berbagai talenta untuk melayaniKu dengan kasih..tetapi engkau terus berpaling daripadaKu. Aku telah menyingkapkan FirmanKu kepadamu, tetapi engkau tidak bertambah dalam pengertianmu. Aku telah berbicara kepadamu, tetapi telinga dan hatimu tertutup rapat. Aku telah menunjukkan berkat-berkatKu kepadamu, tetapi matamu tidak mau melihat. tetapi Aku telah mendengarkan doa-doamu anakKu, dan Aku telah menjawabnya.'' Lalu ''Apakah engkau mencintai Aku?'' tanya Tuhan Yesus sekali lagi. Aku tidak bisa menjawab. Aku teramat sedih dan malu, aku tidak memiliki alasan lagi. Setelah aku meratap dalam tangis, aku berkata, ''Ampuni aku Tuhan, aku tidak layak menjadi anakMu.'' Tuhan Yesus melihat kearahku dan berkata, ''AnakKu, anakKu yang Kukasihi, Aku sangat mencintaimu..'' sambil memelukku aku menjawab, ''Mengapa engkau selalu mau mengampuni aku? mengapa engkau mengasihi aku seperti ini?'' Tuhan Yesus sambil memelukku menjawab, ''Karena engkau adalah ciptaanKu. Engkau adalah anakKu. Aku tidak pernah meninggalkan engkau.. di saat engkau menangis, Aku tahu kesedihanmu dan Akupun menangis disisimu.. disaat engkau bersukacita, Akupun tertawa bersamamu.. di saat engkau putus asa, Aku datang memberikan semangat baru bagimu. Di saat engkau terjatuh, Aku mengulurkan tanganKu untuk mengangkatmu, di saat engkau lelah, Aku mengangkatmu didalam dekapan pelukanKu, Aku akan selalu bersamamudan mencintaimu sampai segala akhir zaman.'' Aku tidak pernah menangis seperti itu..bagaimana mungkin aku bisa begitu dingin kepada Allahku, bagaimana mungkin aku menyakiti hati Tuhan.. setelah begitu banyak yang telah dilakukanNya bagiku? lalu aku bertanya kepada Tuhan Yesus, '' Tuhan, seberapa besarnya kasihMu bagiku?'' Kemudian Tuhan Yesus membuka tanganNya lebar-lebar dan aku melihat tanganNya yang berlubang paku di kayu salib, dan aku teringat akan segala kesengsaraanNya, kesengsaraan sampi mati.. karena kasih..aku tersungkur di kaki Kristus, Juruselamatku. Aku bersujud dan menangis...

(Timotius Yuvindro-gfreshmag)

Senin, Mei 05, 2008

MuTiaRa TeRpEnDaM

Mau ngebahas ttg talenta neh, setiap kita Tuhan beri talenta atau kemampuan. Tapi, terkadang kita suka iri dgn talenta orang lain, seperti koq dia suaranya bagus yah? koq dia pinter main gitar yah? koq dia jago maen basket yah? gw jago apa Tuhan? Tenang, baca artikel di bawah ini :

Kita dapat di ibaratkan seperti mutiara, proses terjadinya mutiara ribuan hari dan tersembunyi di dasar laut. Terkadang kita berpikir, apakah ada orang yang mau peduli dan melihat? Butuh proses, sampai ada akhirnya orang yang membuka kerang dan nemuin sebutir mutiara yang indah.

So, kita harus sadar jauh dalam diri kita ada ratusan bahkan ribuan mutiara yang terpendam. Engga terlihat dan terjamah, tapi inget bukan berarti ga ada. Tapi tertutup dengan pikiran kita, yang bilang ga mampu, minder, takut, merasa gagal, dll. Semua itu ga membuat mutiara itu hilang. Mutiara itu cuma terpendam, lagi nungguin waktu bwt di angkat.

Tapi inget, talenta yang Tuhan bukan bwt ajang pamer-pameran, siapa yang paling hebat, tapi semua keunikan Tuhan kasih supaya kita mampu memakai seluruh potensi dan mutiara yang terpendam dalam hidup kita sehingga kita maksimal di dalam Tuhan.
Kita belajar dari sini, bahwa sering kali kita terlalu banyak untuk melihat keterbatasan, kelemahan, kegagalan, dan semua yang kita ga punya. Daripada kita ngabisin banyak waktu bwt menggerutu and nyalahin keadaan, mendingan kita temuin sebanyak mungkin mutiara yang tersembunyi. Temuin, gali, dan pakai. Di jamin, kita bakal jadi orang yang berbeda dan tampil maksimal.
(Sumber inspirasi : GFresh Mei 08)