Jumat, Oktober 31, 2008

SmUa TuHaN sEDiAKan YaNG tErBAIk

Tuhan,, hari ini va terakhir kerja di Monda Travel. Mondsa tutup. Tuhan, va tau Kau menyediakan tempat yang terbaik. Va tau semua rencana Tuhan. Buat smua, va jarang ol nih... coz udah ga kerja, huahhaha,,,

Senin, Oktober 27, 2008

KiSAh peNjUAL TeMpE

Kisah Seorang Penjual Tempe ..
Adalah seorang ibu setengah baya yang sehari-harinya berjualan tempe buatan sendiri di desanya. Suatu hari,seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasaruntuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempeyang terbuat dari kacang kedele masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi.Ibu ini sangat sedih hatinya, sebab jika tempetersebut tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkanuang karena tempe yang belum jadi tentunya tidak lakudijual. Padahal mata pencaharian si ibu satu-satunya hanyalah dari menjual tempe saja agar ia dapatmemenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah di gerejanya teringat akan firmanTuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yangmustahil. Lalu ia pun menumpangkan tangannya di atastumpukan beberapa batangan kedele yang masih dibungkusdengan daun pisang tersebut."Bapak di Surga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe . "Dalam nama Yesus, Amin". Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuhhati. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya.

Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan bungkusan bakal tempe tersebut dengan ujung jarinya.Dengan hati yang deg-deg-an, Ia mulai membuka sedikitbungkusannya untuk melihat mukjijat kedele jadi tempeterjadi. Namun apa yang terjadi? Dengan kaget dia mendapati bahwa kedele tersebut masih tetap kedele!Si Ibu tidak kecewa . Ia berpikir bahwa mungkin doanyakurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali ia menumpangkan tangan di atas batangan kedele tersebut."Bapa di surga, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisaberdagang tempe karena itulah mata pencaharianku.Aku mohon dalam nama Yesus jadilah ini menjadi tempe .Dalam nama Yesus, Amin."Dengan Iman, Iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget iamelihat bahwa kacang kedele tersebut???......... ........masih tetap begitu !

Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunyaakan semakin ramai.Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yangbelum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagailangkah iman ia akan tetap pergi ke pasar membawakeranjang berisi barang dagangannya itu.Ia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar.

Lalu ibu itu pun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar.Semua keperluannya untuk berjualan tempe sepertibiasanya sudah disiapkannya.Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk menumpangkan tangan sekali lagi. "Bapa di surga, akupercaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara akuberjalan menuju pasar, Engkau akan mengadakan mukjizat buatku. Dalam nama Yesus, Amin." Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia tidak lupamenyanyikan beberapa lagu puji-pujian.

Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan sepertibiasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barangdagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnyadan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya bungkusantiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikitdaun pembungkusnya dan melihat isinya.Apa yang terjadi? Ternyata saudara- saudara..................tempenya benar benar...................... belum jadi ! Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewapada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan.Ia merasa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpamenggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana adaorang mau membeli tempe yang masih setengah jadi.Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulaisepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagi tersisa. Si ibu tertunduk lesuh. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisatermenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita."Bu?! Maaf ya, saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi? Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya."Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu,dalam hati cepat-cepat ia berdoa "Tuhan? saat ini aku tidak butuh tempe lagi.Aku tidak butuh lagi.Biarlah daganganku ini tetap seperti semula.Dalamnama Yesus, dalam nama Yesus, Amin."Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu.Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu. "Bagaimana nih?" ia pikir. "Kalau aku katakan iya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mukjijat Tuhan?" Ia kembali berdoa dalam hatinya, "Ya Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan, tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini.." ujarnya berkali-kali.Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya.
Lalu ? apa yang dil ihatnyaSaudara-Saudara ???Ternyata??ternyata? memang benar tempenya belum jadi! Ia bersorak senang dalam hatinya. Puji Tuhan.. Puji Tuhan, katanya.Singkat ce rita wanita tersebut memborong semua dagangan si Ibu itu. Sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, supaya agar setibanya di sana tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim maka setibanya di sana nanti tempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak.

Apa yang bisa kita simpulkan dari kesaksian sederhana?

Pertama: Kita sering memaksakan kehendak kita kepadaTuhan pada waktu kita berdoa padahal sebenarnya Tuhanlebih mengetahui apa yang kita perlukan.

Kedua : Tuhan menolong kita dengan caraNya yang samasekali di luar perkiraan kita sebelumnya.

Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan

Keempat : Percayalah bahwa Tuhan akan menjawab doakita sesuai dengan rancanganNya.

Bagikanlah kesaksian ini kepada sahabat 2x dan teman 2x... kalau kamu merasa diberkati dengan kesaksian ini. God bless you all !

Selasa, Oktober 21, 2008

FiLM hOrOr SaDAkO,,tERnYatA kiSah NyatA..

Sadako ternyata cerita nyata..... !!!! "Sadako" was actually based on a truestory Katanya sih ...... film itu diilhami kisah nyata yang terjadi belasan tahun lalu di Jepang. Dan sampai saat ini. konon si 'Gadis Misterius di Sumur Tua' itu masihsering menampakkan diri. Seperti yangdiceritakan seorang saksi mata dibawah ini.

GADIS MISTERIUS DI SUMUR TUA

(cerita asli dalam bahasa Jepang, telah diterjemahk an kedalam bahasaIndonesia)
Kami hidup di desa terpencil yang jauh dari hingar bingar kota. Saya Daijiro, malam itu berkumpul bersama 3 orang teman laki-laki. Kami merayakan ulang tahun Watanabe, seorang teman saya yang baru pulang dari Tokyo.

Saat itu jam menunjukkan pukul 01:30, bar tempat kami minum-minum sudah hendak tutup. Maka kami memutuskan untuk melanjutkan ngobrol dirumah Shinosuke , yang paling dekat. Dankamipun berjalan menuju kesana.
Semua penduduk desa sepertinya telah terlelap tidur diselimuti kabut musim dingin. Kira-kira 500 meter menjelang rumah Shinosuke.

Kami melewati sebuah sumur tua ...... !
Tiba-tiba kami dikagetkan suatu hal yang sangat mengerikan ...... !!!

Tiba-tiba muncul seorang gadis berpakaian putih panjang dengan berlumur banyak darah. Sekujur tubuh dan kepala gadis itu penuh berlumuran darah segar...! Kami berempat tak sanggup berbuat apa-apa ..... kami hanya tertegun ketakutan..... !!!

Tak sanggup lari karena dicekam ngeri, bahkan tak sanggup bergerak atau bersuara !!! Tetapi, gadis itu ternyata hanya berlalu, melewati kami berempat danterus berjalan menuju sumur tua itu ...

Tak berselang berapa lama gadis itu lenyap, masuk ke dalam sumur tua tersebut. Tapi, meskipun gadis itu sudah tak terlihat ..... kami berempat masih tetaptertegun . tak bisa berkata sepatahpun,dan kami hanya bisa saling memandang.

Belum sempat kami menenangkan diri ...... selang 1-2 menit kemudian kami kembali dicekamkengerian ... ...!!!
Gadis misterius itu merangkak keluar dari dalam sumur tua ......!!!Hanya saja kali ini dengan pakaian yang putih panjang tanpa lumuran darah. Tapi wajah gadis misterius itu tetap tampak pucat dan mengerikan ...

Kali ini gadis itu memandang kepada kami berempat.... Dan tanpa bersuara dia berjalan menghampiri kami berempat.Kami dicekam perasaan aneh dan ngeri yang amat sangat. saya sendiri merasa seolah darah di sekujur tubuh saya berhenti mengalir .... !!!

Tubuh ini sama sekali tak sanggup bereaksi untuk menggerakkan kakisaya ...... rasanya seluruh tubuh takbisa bergerak !!!Dengan dicekam kengerian luar biasa...... saya melihat gadis misterius itu makin mendekat.Mak in mendekat dan akhirnya kami berhadapan kira-kira kurang dari 2 meter.

Saya memejamkan mata, dan merasa bahwa saya hampir pingsan saat itu.Ketika si gadis menyeringai..... Meskipun gadis itu tidak bertaring (seperti hantu di film-film horor) .....tapi saya merasa bahwa wajahnya saat itu jauh lebih mengerikan dari Dracula yang pernah saya tonton difilm .... !!!
Kami berempat sudah benar-benar tercekam rasa ngeri.......Kami sama sekali tidak sanggupbergerak ..... bahkan bersuara .....dansepe rtinya hanya bisa pasrah apapun yang akan terjadi .

Kemudian, Kami seolah tak percaya ......si gadis berkata : "Rinso memang Hebaaaaatttttt- neh noda2 bandel bisa hilang, bersih, baju tampak baru wuakakakkakaakkakk k kHahahaha... .serius amat bacanya.!!! ^^

Senin, Oktober 20, 2008

KEHIDUPAN SANG ELANG

Elang, merupakan jenis unggas yang mempunyai umur panjang di dunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu, seekor Elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.

Ketika Elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga menyulitkan waktu terang.

Pada saat itu, Elang hanya mempunyai dua pilihan : menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan - suatu proses transformasi yang panjang selama 150 tahun.

Untuk melakukan transformasi itu, Elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama- tama, Elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru.Dengan paruh yang baru itu, ia akan mencabuti cakar cakarnya, dan ketika cakar cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu bulu badannya satu demi satu.
Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu bulu elang baru tumbuh kembali.

Elang mulai dapat terbang kembali. dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi.

Dalam kehidupan Kita ini, kadang Kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai suatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.

Kita harus rela meninggalkan perilaku lama Kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila Kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal hal yang baru, Kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan Kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri. Anda lah sang penguasa atas diri Anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat Kita.

Sabtu, Oktober 18, 2008

TuHaN mEmBeriKan LeBiH darI yanG di DOaKAn

Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
(1 Kor 2 : 9)

Tuhan sungguh luar biasa, memberikan lebih dari yang va doakan. Luar biasa, sulit untuk mengungkapkan semua kebaikanNya. Begitu banyak dan melimpah. Va akan nantikan hal2 yang dahsyat di depan sana. Thx Tuhan untuk janji Mu di tahun ini yang Tuhan genapi.

Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
(Maz 37 3-6)

Va mau alami yang luar biasa lagi Tuhan. Thx untuk proses yang Tuhan kerjakan dalam hidup va di tahun ini. Tahun ini benar2 tahun pembelajaran bwt va. Terobosan demi terobosan va alami di tahun ini. Dia benar2 sedang berpekara saat ini dalam hidup va. Tuhan va mau Tuhan pakai maksimal.

Tuhan, 2 bulan lagi tahun 2008 habis, va mau Tuhan beri janji yang lebih dahsyat lagi untuk 2009 dan tentunya ayat yang spesial bwt ulang tahun va bulan Januari (wah 3 bulan lagi 21 tahun ^^ hihi..)

Rabu, Oktober 15, 2008

DaPeT aWaRd




WaAaHhh,, vA dapet AWARD..

Award ini diberikan berdsarkan :

Kreatifitas, desain, tulisan-tulisannya yang menarik,
dan juga sumbangannya bagi komunitas blogger.
Tanpa dibatasi oleh bahasa yang di gunakan di blogger.

Va dapet Award ini dari Yulia.

Thx yaw Yulia


Jadi semangat nulis di blog, hoho..

Salut ma kamu juga jago buat skin.. ^^

Smoga isi tulisan aq memberkati banyak orang..

GBU

Yesus Benar-benar Mengasihi Mu

Yesus Benar-benar Mengasihimu
Terjemahan dari : Jesus Really Does Love You

Pada setiap Minggu siang, yaitu sesudah ibadah pagi berakhir, Pak Pendeta dengan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun selalu pergi ke kota untuk membagikan traktat.

Namun pada hari Minggu siang itu udara di luar terasa sangat dingin karena hujan telah menyirami bumi sejak pagi.

Ketika saat untuk membagikan traktat tiba, anak laki-laki itu mulai bersiap-siap mengenakan baju hangatnya dan berkata, "Aku sudah siap, Pa!"
"Siap untuk apa?" Pendeta itu menjawab.
"Pa, bukankah ini waktu bagi kita untuk membagikan traktat-traktat ini?".
Pendeta itu menjawab, "Nak... di luar udara sangat dingin dan hujan masih turun."

Anak itu memandang papanya dengan penuh keheranan, "Tapi Pa, meskipun hujan turun, bukankah masih ada banyak orang yang belum mengenal Yesus dan mereka nanti akan masuk neraka?"
Pendeta itu menjawab, "Tapi nak... aku tidak ingin pergi dalam cuaca seperti ini."

Dengan sedih anak itu memohon, "Pa... aku harus pergi, boleh, kan?"
Pendeta itu ragu-ragu sejenak lalu berkata, "Kamu tetap ingin pergi? Kalau begitu, ini traktat-traktatnya dan hati-hatilah di jalan, ya." "Terima kasih, Pa!!!" Lalu anak itu bergegas meninggalkan rumah dan pergi menembus hujan dan udara luar yang sangat dingin.

Anak laki-laki berusia sebelas tahun ini berjalan di sepanjang jalan- jalan kota sambil membagi-bagikan traktat Injil dari rumah ke rumah. Setiap orang yang ditemuinya di jalan diberinya traktat.

Sesudah 2 jam berjalan di tengah-tengah hujan, anak ini menggigil kedinginan tapi masih ada satu traktat Injil terakhir yang masih ditangannya. Lalu ia berhenti di suatu sudut jalan dan mencari seseorang yang dapat diberinya traktat, tapi jalanan itu sudah sepi sama sekali.
Lalu ia menuju ke rumah pertama yang dilihatnya di ujung jalan itu.

Ia berjalan mendekati pintu depan rumah itu dan membunyikan bel. Setelah ia memencet bel, tidak ada jawaban dari dalam. Lalu ia memencet bel lagi dan lagi, tapi tetap tidak ada jawaban. Ditunggunya lagi beberapa waktu, namun masih saja tidak ada jawaban.

Akhirnya, anak laki-laki ini memutuskan untuk pergi, tapi ada sesuatu yang mencegah keinginannya untuk pergi, maka sekali lagi, dia menuju pintu, memencet bel dan mengetuk pintu keras-keras dengan tangannya. Ia menunggu, ada perasaan kuat yang membuatnya tetap ingin menunggu di depan rumah itu. Dia memencet bel lagi, dan kali ini pintu itu perlahan-lahan
dibuka.

Nampak seorang wanita yang berwajah sedih berdiri di depan pintu.
Wanita itu dengan pelan bertanya, "Ada apa, nak? Apa yang dapat kulakukan untukmu?"
Dengan mata bersinar-sinar dan tersenyum, anak laki-laki ini berkata, "Ibu, maafkan aku karena mengganggumu, tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa Yesus sungguh-sungguh mengasihimu, dan aku datang ke rumah ini untuk memberikan traktat Injil terakhir yang aku miliki.Traktat Injil ini akan menolong Ibu untuk dapat mengetahui segala sesuatu tentang Yesus dan Kasih-NYA yang besar."
Anak itu memberikan traktat terakhirnya kepada wanita itu dan ia segera pergi. Saat beranjak pergi, wanita itu berkata,"Terima kasih, Nak!"

Hari Minggu berikutnya, Pak Pendeta, papa dari anak laki-laki tadi, berdiri di balik mimbar dan memulai ibadahnya dengan pertanyaan, "Adakah diantara jemaat yang ingin memberikan kesaksian atau ingin membagikan sesuatu?"

Di barisan kursi paling belakang, seorang wanita terlihat perlahan-lahan berdiri. Saat ia mulai bicara, nampak wajahnya berseri-seri dan ia berkata, "Tidak satupun di antara anda yang mengenal aku. Aku belum pernah ke gereja ini sebelumnya. Anda perlu ketahui, hari Minggu yang lalu aku bukanlah seorang Kristen. Suamiku telah meninggal beberapa waktu yang lalu dan
meninggalkan aku sendiri di dunia ini."

"Hari Minggu yang lalu," lanjut wanita itu, "Dinginnya hatiku melebihi dinginnya cuaca dan hujan di luar rumah. Aku berpikir aku tidak kuat dan tidak sanggup lagi untuk hidup. Lalu aku mengambil tali dan sebuah kursi, kemudian naik tangga menuju ke loteng rumah. Aku mengencangkan ikatan tali kuat-kuat di palang kayu penopang atap, lalu berdiri di kursi dan mengikatkan ujung tali yang lain di leherku. Aku berdiri di kursi itu dengan hati yang hancur. Saat aku hendak menendang kursi itu, tiba-tiba bel rumahku berbunyi nyaring."

"Aku menunggu beberapa saat sambil bertanya dalam hati, 'siapakah yang membunyikan bel itu?'. Aku menunggu lagi, karena bel itu berkali-kali berbunyi dan semakin lama kedengarannya semakin nyaring, apalagi ketika terdengar ketokan pintu. 'Siapa yang melakukan hal ini?' tanyaku dalam hati, 'Tak ada orang yang pernah membunyikan bel rumah dan mengunjungiku' . Lalu aku mengendorkan ikatan di leherku dan bel yang berbunyi mengiringi langkahku menuju pintu depan di lantai bawah."

"Ketika kubuka pintu, aku hampir tidak percaya dengan apa yang aku lihat, karena di teras rumahku berdiri seorang anak anak laki-laki yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Wajahnya berseri-seri seperti malaikat dan senyumnya... oh aku tidak dapat menggambarkannya pada anda! Dan perkataan yang diucapkannya sungguh menyentuh hatiku yang telah lama beku, 'Ibu, aku hanya ingin mengatakan bahwa Yesus sungguh-sungguh mengasihimu. '
Lalu dia memberiku traktat Injil yang saat ini kupegang."

"Saat malaikat kecil itu menghilang dari rumahku, menembus dingin udara dan hujan, aku menutup pintu dan membaca setiap kata dalam traktat Injil ini.
Aku kembali ke loteng untuk mengambil tali dan kursi yang akan kupakai untuk bunuh diri, karena aku sudah tidak membutuhkannya lagi. Anda lihat, sekarang aku seorang Anak Raja yang bahagia dan karena ada alamat gereja ini di bagian belakang traktat, maka aku datang ke tempat ini untuk mengucapkan terima kasih pada malaikat kecil yang datang tepat pada waktu aku membutuhkannya. Tindakannya itu telah menyelamatkan jiwaku dari hukuman neraka yang kekal."

Seluruh jemaat di gereja itu meneteskan air mata. Seiring dengan pujian syukur yang dinaikkan untuk memuliakan Raja, yang bergema di setiap sudut bangunan gereja, Pak Pendeta turun dari mimbar dan pergi menuju ke bangku di barisan depan, tempat dimana "malaikat kecil" itu duduk.
Pak Pendeta itu menangis tak tertahankan dalam pelukan anaknya.

TUHAN Memberkati.

Selasa, Oktober 14, 2008

TeRSenYuMLaH dENgaN haTi

Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya dapat dari bulbo (bulletine board) Friendster. Layak untuk kita dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.

Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling." Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.

Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.

Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.

Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya.
Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.
Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona." Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.

Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."

Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."

Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.

Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami.

Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."

Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya dan sekaligus merupakan 'hidayah' bagi saya, maupun bagi orang2 yang ada disekitar saya saat itu. Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.

Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya .
"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."

Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."

Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!

Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!

Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.

Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.

Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.

Senin, Oktober 06, 2008

ChAnGe

Tuhan va mengucap syukur melewati Ret2 ini. Ret2 yang luar biasa.. Di hari pertama berangkat,va kaget total peserta hanya sekitar 60 an.. padahal target 150 anak2 sekolah.. Belum lagi masalah supir2 angkot yang minta di naikin harganya, terus tempat ret2 yang ternyata ada rombongan lain yang mau pakai di bawah. Wah luar biasa kejadian2 ketika ret2. Tapi dari itu semua, dari Ret2 ini lahir satu regenerasi Elisa, regenerasi yang spesial. Thx Tuhan Kau pulihkan va sebelum Ret2, karena Kau ingin melihat va pulih total, untuk melayani di Ret2 yang luar biasa ini.

Ret2 ini ada 6 sessi..

Sessi 1 REBORN
Dalam sessi ini tiap kita diingatkan kembali tentang lahir baru atau dikenal dengan keselamatan. Keselamatan hanya ada pada Tuhan. Jaminan keselamatan hanya ada pada Tuhan (Ef 1 : 13-14)Pada sessi peserta ret2 di tantang untuk mengakui segala dosanya dan menyerahkan hidupnya untuk Tuhan. Dan yang paling penting, menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi.

Sessi 2 THE HEART OF PAP'
Di sessi ini membahas ttg pemulihan hati Bapa. Dimana agar kita bisa mengenal dgn benar gambaran Bapa. Ketika kita salah memandang Bapa di dunia, gambaran akan Bapa disurga pun akan rusak.
Dalam hal ini kita harus pulih akan :
1. Pulih akan Bapa jasmani
2. Pulih gambaran ttg Bapa
3. Benar akan pandangan ke Bapa di Surga
Dengan cara:
1. Pulih gambaran Bapa jasmani
2. Biarkan Bapa menyatakan gambaran diriNya kepada kita
Di akhir sessi ini, peserta ret2 di minta untuk mengampuni Bapa jasmani dirumah. Ataupun yang menyimpan kebencian, untuk di lepaskan. Suasana pemulihan di sessi ini sungguh dahsyat.

Sessi 3 WHO AM I ?
Dalam sessi ini membahas ttg gambar diri. Kita hidup jangan lagi mengenakan topeng. Jangan lagi merasa aq jelek, aq ga berharga, koq aq pesek, koq aq pendek, aq koq ga secantik dia, aq koq ga sekaya dia, keluarga qu kog ga seharmonis keluarga dia,dll. Semua ttg gambar diri yang rusak dihancurkan.
Penyebab gambar diri yang rusak:
1. Belum lahir baru
2. Kehilangan figur Bapa
3. Pandangan yang salah terhadap diri sendiri

Sessi 4 BREAKING THE CHAIN !!
Dalam sessi ini, berbicara ttg pemulihan. Peserta Ret2 diminta jujur akan dosa2nya. Misalnya, pakai jimat2, susuk, benci dengan seseorang, kutuk keluarga (penyakit,kawin cerai,etc) smua mau di lepaskan di sessi ini. Luar biasa smua di lawat Tuhan..

Sessi 5 FIRE BURNS
Dalam sessi ini belajar mengenai Baptisan Roh Kudus. Semua dilawat Tuhan, semua rebah, semua berbahasa roh. Amazing, dahsyat, luar biasa banget !!!

Setelah sessi 5 ada acara tanya jawab mengenai PERGAULAN dengan 3 orang yang memberi kesaksian hidup mereka sebelum kenal Tuhan. Mereka orang2 yang memakai narkoba, meminum minuman keras, merokok, tauran, dan pacaran. Dalam sessi pergaulan ini di jelaskan bahwa anak2 yang sering tauran, pemakai narkoba, minum2, dan pacaran bisa di pakai Tuhan luar biasa. Asal mereka mau bertobat dan menyerahkan hidup mereka untuk Tuhan secara total. Lalu peserta ret2 di tantang untuk memberikan hidupnya untuk Tuhan dlm kekudusan, tidak pacaran. Hanya 1 kali seumur hidup tidak untuk coba2.
Syarat pacaran:
1. SEIMAN (udah lahir baru) 2 Kor6:14
2. SEKALI UNTUK SELAMANYA Maz 24:3-4
3. DIBAWAH TERANG TUHAN 2TIM2:22

Sessi 6 NOW IT'S THE TIME !!
Sessi ini, sessi pengutusan. Siapa yang mau menyerahkan hidupnya total dalam Tuhan. Semua dilawat Tuhan. Sebelum panitia memberi minyak urapan, panitia yang di doakan dan di urapi terlebih dahulu. Luar biasa semua dilawat.

Setelah itu KONSER DOA, mendoakan sekolah mereka masing2 dan anak2 muda di kota Bogor bahkan di bangsa ini. Pemulihan anak2 muda.

Luar biasa peserta dari anak SMP,SMU/SMK/STM, mahasiswa smua di lawat, semua menari dan melompat memuliakan Tuhan Raja diatas segala Raja yang memulihkan setiap kita.Kesaksian yang luar biasa setelah ret2..Ada yang mengampuni ibu dan bapa tirinya, mutusin pacarnya, berhenti merokok dan berhenti minum minuman keras, yang ga pernah ke gereja selama 6 tahun, memutuskan mau ikut tuhan sungguh2,dll..

Bapa sungguh va mengucap syukur.. Tuhan beri peserta sesuai kapasitas panitia. Thx untuk anak2 yang Tuhan kirim, dana yang surplus,hehehe.. dan ada perwakilan yang dateng dari sekolah qu tercinta SMKN 1 BOGOR.

THX GOD,,,bantu setiap kami untuk follow up mereka.
HISTORY MAKER youth summit 2008
Its time to make a CHANGE in our school and community!
Pondok Sentosa 30 Sept - 2 Oct 08