Senin, Oktober 27, 2008

KiSAh peNjUAL TeMpE

Kisah Seorang Penjual Tempe ..
Adalah seorang ibu setengah baya yang sehari-harinya berjualan tempe buatan sendiri di desanya. Suatu hari,seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasaruntuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempeyang terbuat dari kacang kedele masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi.Ibu ini sangat sedih hatinya, sebab jika tempetersebut tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkanuang karena tempe yang belum jadi tentunya tidak lakudijual. Padahal mata pencaharian si ibu satu-satunya hanyalah dari menjual tempe saja agar ia dapatmemenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah di gerejanya teringat akan firmanTuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yangmustahil. Lalu ia pun menumpangkan tangannya di atastumpukan beberapa batangan kedele yang masih dibungkusdengan daun pisang tersebut."Bapak di Surga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe . "Dalam nama Yesus, Amin". Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuhhati. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya.

Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan bungkusan bakal tempe tersebut dengan ujung jarinya.Dengan hati yang deg-deg-an, Ia mulai membuka sedikitbungkusannya untuk melihat mukjijat kedele jadi tempeterjadi. Namun apa yang terjadi? Dengan kaget dia mendapati bahwa kedele tersebut masih tetap kedele!Si Ibu tidak kecewa . Ia berpikir bahwa mungkin doanyakurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali ia menumpangkan tangan di atas batangan kedele tersebut."Bapa di surga, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisaberdagang tempe karena itulah mata pencaharianku.Aku mohon dalam nama Yesus jadilah ini menjadi tempe .Dalam nama Yesus, Amin."Dengan Iman, Iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget iamelihat bahwa kacang kedele tersebut???......... ........masih tetap begitu !

Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunyaakan semakin ramai.Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yangbelum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagailangkah iman ia akan tetap pergi ke pasar membawakeranjang berisi barang dagangannya itu.Ia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar.

Lalu ibu itu pun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar.Semua keperluannya untuk berjualan tempe sepertibiasanya sudah disiapkannya.Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk menumpangkan tangan sekali lagi. "Bapa di surga, akupercaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara akuberjalan menuju pasar, Engkau akan mengadakan mukjizat buatku. Dalam nama Yesus, Amin." Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia tidak lupamenyanyikan beberapa lagu puji-pujian.

Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan sepertibiasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barangdagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnyadan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya bungkusantiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikitdaun pembungkusnya dan melihat isinya.Apa yang terjadi? Ternyata saudara- saudara..................tempenya benar benar...................... belum jadi ! Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewapada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan.Ia merasa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpamenggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana adaorang mau membeli tempe yang masih setengah jadi.Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulaisepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagi tersisa. Si ibu tertunduk lesuh. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisatermenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita."Bu?! Maaf ya, saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi? Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya."Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu,dalam hati cepat-cepat ia berdoa "Tuhan? saat ini aku tidak butuh tempe lagi.Aku tidak butuh lagi.Biarlah daganganku ini tetap seperti semula.Dalamnama Yesus, dalam nama Yesus, Amin."Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu.Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu. "Bagaimana nih?" ia pikir. "Kalau aku katakan iya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mukjijat Tuhan?" Ia kembali berdoa dalam hatinya, "Ya Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan, tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini.." ujarnya berkali-kali.Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya.
Lalu ? apa yang dil ihatnyaSaudara-Saudara ???Ternyata??ternyata? memang benar tempenya belum jadi! Ia bersorak senang dalam hatinya. Puji Tuhan.. Puji Tuhan, katanya.Singkat ce rita wanita tersebut memborong semua dagangan si Ibu itu. Sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, supaya agar setibanya di sana tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim maka setibanya di sana nanti tempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak.

Apa yang bisa kita simpulkan dari kesaksian sederhana?

Pertama: Kita sering memaksakan kehendak kita kepadaTuhan pada waktu kita berdoa padahal sebenarnya Tuhanlebih mengetahui apa yang kita perlukan.

Kedua : Tuhan menolong kita dengan caraNya yang samasekali di luar perkiraan kita sebelumnya.

Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan

Keempat : Percayalah bahwa Tuhan akan menjawab doakita sesuai dengan rancanganNya.

Bagikanlah kesaksian ini kepada sahabat 2x dan teman 2x... kalau kamu merasa diberkati dengan kesaksian ini. God bless you all !

Tidak ada komentar: